Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai Muhammad, ingatlah ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan bagimu. Engkau menyaksikan manusia masuk Islam berbondong-bondong. Wahai Muhammad, karena itu bertasbihlah kamu untuk menyatakan syukur kepada Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh Tuhanmu sangat lapang dalam memberikan ampunan kepadamu.” (An Nashr, 110: 1-3)

KAWE_KAWE AMBO

Thursday 4 August 2011

TIGA JENIS HAKIM HANYA SATU YANG MASUK SYURGA

Sering kali kita di selubungi atau disembunyikan karenah dan perilaku hakim,dulu kini dan mungkin selamanya.Sebab mengapa berlaku demikian kerana hakim mempunyai kuasa dan otoriti yang besar,maka besar jugalah godaan dan dugaan berbentuk harta dan kekayaan dunia.


Satu hadis telah meriwayatkan hakim ini ada tiga jenis,satu kesyurga dan duanya ke neraka.Hakim yang masuk syurga adalah yang mengetahui kebenaran,lalu menetapkan hukuman melalui kebenaran.Golongan yang kedua itu juga mengetahui kebenaran tapi mendustai,lalu masuk neraka kerana menetapkan hukum bukan melalui kebenaran.Satu golongan lagi adalah hakim yang bodoh tidak mengetahui kebenaran,menetapkan hukuman atas dasar hawa nafsunya,ia juga keneraka(HR Abu Daud,Tirmizi dan Ibnu Majah).

Dari huraian hadis di atas dapatlah kita mengatakan bahawa hakim yang baik hanya sepertiga sahaja yang lain-lain itu adalah hakim yang korupsi dan berdusta.Hadis ini,menurut pakar hadis Al-Munawi ,merupakan teguran dan peringatan kepada hakim supaya jujur dan menjaga intergriti yang tinggi.

Dalam al-qur'an ,semua penguasa dan penegak hukum ,termasuk para hakim disarankan supaya mempunyai dua sifat yang baik,yakni  adil dan amanah.Tanpa sifat ini adalah amat sulit pada penegak hukum seperti hakim untuk menegak kebenaran dan sekali gus mudah terjebak dengan kemungkaran seperti korupsi dan sebagainya.

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya,dan(menyuruh kamu) menetapkan hukum di antara manusia dengan adil".(QS An-Nisa(4)58)

Ayat ini,menurut ulamak besar dunia Yusoff Al-Qardhawi,sangat penting khususnya di tujukan kepada penguasa.
Adil dalam ayat ini mengerti kebenaran(hukum-hukum Allah) dan menetapkan sesuatu perkara atas dasar kebenaran itu dengan jujur,adil tanpa memilih bulu,sesuai dengan prinsip "equal before the law.Kita telah berikrar
untuk memegang amanah dan tanggung jawab yang dipikul itu dengan adil serta menjunjung tinggi kemulian hakim dan lembaga pengadilan.

Menurut Umar Ab.Aziz,khalifat yang terkenal dengan keadilanya,intergriti penguasa undang-undang itu di tentukan
oleh pemikiran,moral dan spiritual mereka dalam 5 hal,apabila suatu hukuman itu dijatuhkan tidak menyentuh 5 hal tersebut,maka hukum itu tidak selamat dari aib atau keburukan,5 hal tersebut ialah:
1-Fahiman------------------memahami dengan baik soal hukum
2-Haliman------------------memiliki hati yang baik dan santun
3-Afifan--------------------memelihara diri dari dosa dan kejahatan
4-shaliban------------------bersikap tegas dan memegang prinsip
5-Aliman saulan an al-ilm---memiliki ilmu yang luas dan berdiskusi

Keadilan itu boleh tertegak dengan hukuman yang adil,bermoral dan berintergriti,Wallahu a'lam.
REPUBLIKA.CO

No comments:

Search This Blog

Archives

PING BUSUK

APESAL TENGOK JER...