Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai Muhammad, ingatlah ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan bagimu. Engkau menyaksikan manusia masuk Islam berbondong-bondong. Wahai Muhammad, karena itu bertasbihlah kamu untuk menyatakan syukur kepada Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh Tuhanmu sangat lapang dalam memberikan ampunan kepadamu.” (An Nashr, 110: 1-3)

KAWE_KAWE AMBO

Thursday 16 June 2011

PEMBENTUKAN KERAJAAN BARU-HAMAS DAN FATAH CAPAI KATA SEPAKAT


Para pemimpin gerakan Hamas baru-baru ini diperdamaikan Palestin dan Fatah akan mengadakan rundingan yang terakhir pada pembentukan kerajaan persatuan baru di Kaherah minggu depan, wakil Fatah Azzam al-Ahmad mengatakan demikian.
"Kami telah sepakat bahwa perundingan [pada kerajaan baru] akan selesai Selasa depan, pada tarikh 21 Jun, dengan penyertaan dari [presiden Palestin dan Fatah pimpinan Mahmoud] Abbas dan [Pemimpin Hamas] Khaled Mashal," kata Ahmad saat persidangan berita di ibu negara Mesir.


Hamas dan Fatah menandatangani perjanjian rekonsiliasi pada tarikh 4 Mei di Kaherah, menamatkan persengketaan selama empat tahun yang bermula ketika Hamas digulingkan pasukan Fatah dari Jalur Gaza pada tahun 2007. Sejak itu, Hamas telah menguasai Gaza, sementara kuasa Fatah telah terbatas pada Tebing Barat.
Menurut perjanjian tersebut, gerakan akan membentuk sebuah kerajaan teknokratis untuk menyatukan lembaga-lembaga nasional di wilayah Palestin dan mempersiapkan pemilihan presiden dan parlimen dalam satu tahun.
Pusingan terkini rundingan antara Hamas dan wakil Fatah diadakan di Kaherah pada hari Selasa sebelumnya. Ahmad mengakui bahawa telah ada tidak ada konsensus antara dua gerakan pada siapa yang harus menduduki jawatan gereja biara utama dalam kerajaan baru.
Fatah telah bersetuju Salam Fayyad, yang saat ini Palestin perdana menteri, untuk memimpin kerajaan sementara. Hamas telah menolak pencalonannya, menunjukkan bahawa kepala kabinet baru harus berasal dari Gaza.
Walaupun kemajuan jelas dalam hubungan antara gerakan Palestin, penganalisis telah menunjuk keengganan elit Hamas dan Fatah untuk berkongsi kuasa sebagai suatu halangan yang besar untuk mencapai rekonsiliasi sejati.
Janji seorang calon yang dicadangkan Hamas untuk kantor perdana menteri akan membahayakan proses perdamaian Palestin-Israel sebagai Tel Aviv telah sangat menolak setiap transaksi dengan kerajaan disokong oleh Hamas, yang dianggap oleh Israel sebagai organisasi pengganas.-eurasiaview.com-

No comments:

Search This Blog

Archives

PING BUSUK

APESAL TENGOK JER...