REPUBLIKA.CO.ID, AHMADABA -- Terlepas dari ketegangan antara umat beragama di India,
kedua komuniti agama terbesar di negara itu tidak dapat mengelak adanya saling memerlukan antara satu sama lain. Itulah yang terjadi di Rumah Sakit Institute of Kidney Diseases and Research Center (IKDRC), Ahmadhabad.
Mayur Gandhi, salah seorang pengusaha Hindu dari Vadodara membutuhkan donor ginjal dari golongan darah B-positif. Istrinya, Jayshree bersedia mendonorkan salah satu ginjalnya, namun itu percuma karena golongan darahnya A-negatif.
"Istriku bersedia, tapi percuma mengingat golongan darahnya tidak cocok," kata dia seperti dikutip onislam.net, Senin (24/12).
Namun, Mayur akhirnya mendapatkan donor yang berasal dari Zubaida, ibu dari pasien gagal ginjal Irfan Sindhiya. Sementara, Yayshree memberikan donornya kepada Irfan. Selanjutnya, pertukaran ini mendapat persetujuan dari rumah sakit. Pertukaran itu pula yang mempersatukan keluarga itu menjadi saudara.
Mayur mengatakan tubuh manusia pada dasarnya dibuat tanpa dilabeli dengan agama. Karena itu, ia mengaku bahagia dengan niatan tulus keluarga Irfan untuk saling bertukar ginjal. "Zubaida adalah saudara saya sekarang," kata dia.
Sementara itu, Irfan tak berhenti mengucapkan rasa syukurnya atas pertukaran ini. "Kalau bukan karena Jayshree, saya tidak tahu," kata dia haru.
Asosiate Profesor IKDRC, Vivek Kute mengatakan ketika persoalan hidup dan mati, agama adalah hal terakhir yang dipikirkan. "Kasta, atau agama tidak penting. Yang terpenting adalah melakukan segala kemungkinan untuk menyelamatkan hidup mereka," kata dia.
Redaktur: Djibril Muhammad
Reporter: Agung Sasongko
No comments:
Post a Comment