KANDAHAR (Arrahmah.com) - Badai “aneh” telah memporak-porandakan salah satu pangkalan udara terbesar NATO di Afghanistan dan mengakibatkan lebih dari 80 helikopter rusak, lansir Guardian pada Kamis (27/6/2013).
Badai yang berlangsung selama setengah jam pada akhir April tersebut telah mematahkan baling-baling, meretakkan jendela, memecahkan badan logam helikopter dan merusak bagian helikopter NATO lainnya. Badai yang disertai hujan es itu begitu kuat, sehingga setelah menjalankan program perbaikan intensif, delapan helikopter masih belum bisa dioperasikan sampai lebih dari tiga minggu setelahnya, menurut juru bicara NATO.
Biaya perbaikan helikopter-helikopter itu diperkirakan mencapai jutaan poundsterling. Untuk penggantian suku cadang helikopter, NATO harus mengirimnya ke Kandahar dari seluruh Afghanistan, Kuwait dan bahkan dari Amerika Serikat.
“Perkiraan perbaikan badan pesawat yang diperlukan akibat badai itu setara dengan lima tahun pengalaman untuk mekanika badan pesawat,” kata Pimpinan Regional Selatan, markas koalisi NATO yang berbasis di Kandahar, dalam sebuah rilis berita mengenai perbaikan helikopter.
Badai hujan es sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut. Para ilmuwan baru-baru ini mengatakan bahwa mereka percaya badai es yang sama pernah membunuh ratusan peziarah yang mayatnya ditemukan lebih dari satu milenium kemudian di “Danau Kerangka” yang menakutkan di India.
Uniknya, hujan es sebesar bola golf ini turun menghantam pangkalan udara NATO yang berada di tepi gurun di tengah musim panas Afghanistan di mana suhunya bisa mencapai lebih dari 50 derajat celcius. (banan/arrahmah.com)
No comments:
Post a Comment