Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai Muhammad, ingatlah ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan bagimu. Engkau menyaksikan manusia masuk Islam berbondong-bondong. Wahai Muhammad, karena itu bertasbihlah kamu untuk menyatakan syukur kepada Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh Tuhanmu sangat lapang dalam memberikan ampunan kepadamu.” (An Nashr, 110: 1-3)

KAWE_KAWE AMBO

Sunday 6 October 2013

ISTERI ANDA CURANG,APA HARUS DI LAKUKAN



Muslimahzone.com – Tanya: Salam ukhuwah, ana mau minta solusi masalah rumah tangga, apa yang harus ana lakukan terhadap istri ana yang selingkuh, sudah pernah bertemu dan sampai pegang tangan, sedangkan ana sedang mencari nafkah di negeri orang.  Ana mengetahui bahwa istri ana selingkuh saat membuka chattingan di FB dan YM istri ana. Sedangkan ana baru punya 1 anak, apa yg harus ana lakukan. Ana tidak bisa berbuat apa-apa karena jauh, mau bilang kekeluarganya ana ga tega, kasihan ke istri ana. Padahal istri ana sudah berhijab. Istri ana sudah minta maaf ke ana, ana memaafkannya tapi di hati ana belum menerima kejadian ini.
(Bpk A di Bumi Allah)
Jawab: Wa alaykumussalam warahmatullah  wabarakatuh.
Ini pertanyaan yg sensitif, sebab hati manusia itu kadang selentur air yang mudah mengikuti segala bentuk wadah namun kadang sekeras baja. Saat hati digenggam oleh dunia, maka segala kesalahan pun terasa benar dan sebaliknya.
Istri berselingkuh bisa jadi karena suami yang jauh sedang ia butuh perhatian dan kasih sayang. Bisa jadi, ia hanya sedang diuji. Bila demikian, maka suami harus menggenggamnya sekuat tenaga, membuktikan bahwa ia dapat menjadi pelindung dan penolong istrinya untuk keluar dari ujian. Ia pun harus memberikan hak istri berupa perhatian dan kasih sayang yg berlimpah.
Saat ini suami masih dalam emosi, sehingga hatinya merasa sakit. Saya menyarankan agar mereka jangan hidup terpisah supaya kasih sayang itu dapat lebih dipupuk dan dirasakan. Dan agar keduanya lebih terjaga dari godaan pihak ketiga.
Bila harus bercerai, hendaknya hukum-hukum fiqh perceraian dilaksanakan, antara lain: 1. Jangan saling membenci agar anak tidak menjadi korban. 2. Bila anak diasuh ibunya, maka ayah harus memberi upah mengasuh kepada sang ibu. Bila ayah kuatir dengan akhlak ibunya sehingga memilih menitipkan anak kepada orang lain, maka jangan larang ibunya untuk menjumpai anaknya. 3. Selama masa iddah, suami hrs tetap menafkahi istri dan tidak boleh mengusir istri dari rumahnya. Bila mereka “berhubungan” lagi, maka otomatis rujuk, berarti suami sudah memilih untuk memaafkan dan jangan ungkit-ungkit kesalahan istri.
 (Dr. Erma Pawitasari, M.Ed., beliau adalah doktor pendidikan Islam program Kaderisasi 1000 Ulama Dewan Dakwah Islam Indonesia, pengasuh rubrik Konsultasi Pendidikan Tabloid Suara Islam, dosen pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor, dan direktur Andalusia Islamic Education & Management School (AIEMS))

No comments:

Search This Blog

PING BUSUK

APESAL TENGOK JER...